Rabu, 23 Juni 2010

Tugas softskill 3_manajemen strategi

Nama : Riri Amalia
NPM : 20206835
Kelas :4EB11

1. a. Jelaskan Model Analisis lingkungan Persaingan industri dari Michael Porter!

Porter menyatakan bahwa kelima kekuatan bersaing tersebut dapat mengembangkan strategi persaingan dengan mempengaruhi atau mengubah kekuatan tersebut agar dapat memberikan situasi yang menguntungkan bagi perusahaan.

Ruang lingkup kelima kekuatan bersaing tersebut, antara lain:

1) Ancaman pendatang baru, yang dapat ditentukan dengan hambatan masuk ke dalam industri, antara lain, hambatan harga, respon incumbent, biaya yang tinggi, pengalaman incumbent dalam industri, keunggulan biaya, differensiasi produk, akses distribusi, kebijakan pemerintah dan switching cost.

2) Kekuatan tawar-menawar pemasok, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain tingkat konsentrasi pasar, diversifikasi, switching cost, organisasi pemasok dan pemerintah.

3) Kekuatan tawar-menawar pembeli, yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain differensiasi, konsentrasi, kepentingan pembeli, tingkat pendapatan, pilihan kualitas produk, akses informasi, dan switching cost.

4) Ancaman produk subtitusi, yang ditentukan oleh harga produk subtitusi, switching cost, dan kualitas produk.

5) Persaingan di dalam industri, yang ditentukan oleh berbagai faktor, yaitu pertumbuhan pasar, struktur biaya, hambatan keluar industri, switching cost, pengalaman dalam industri, dan perbedaan strategi yang diterapkan.

b. Sebutkan meliputi apa saja yang dimaksud dengan halangan masuk dalam persaingan? Kemudian jelaskan pengertiannya (dua aspek saja)?

Hambatan untuk memasuki industri (entry baarier) :

1. Skala ekonomi (economics scale) : skala ekonomi menghalangi masuknyapendatang baru dengan cara memaksa mereka untuk masuk pada skala besar.

2. Diferensiasi produk (product differentiation) : diferensiasi produk menciptakan hambatan masuk dengan memaksa pendatang baru mengeluarkan biaya yang besar untuk mengatasi kesetiaan pelanggan yang ada.

3. Persyaratan modal (capital requirement)

4. Biaya peralihan pemasok (switching cost) : biaya yang harus dikeluarkan pembeli bilamana berppindah dari produk pemasok tertentu ke produk pemasok lainnya.

5. Akses ke saluran distribusi

6. Kebijakan pemerintah

2. a. Jelaskan Pengertian SWOT

SWOT merupakan singkatan dari Strenght ( kekuatan ), Weakness ( kelemahan ),Opportunity ( peluang ), Threat ( ancaman ).

Strenght adalah kekuatan yang dimiliki sebuah perusahaan. Kekuatan yang dimaksud adalah suatu kelebihan yang dimiliki perusahaan dalam mengelola kinerja perusahaannya. Antara lain kekuatan dalam mengolah input (SDA, SDM,modal, dan manajemen ) untuk menghasilkan output yang bernilai tinggi serta dapat bersang di dunia bisnis.

Weakness adalah kelemahan-kelemahan yang dimiliki perusahaan. Dalam hal ini setiap perusahaan harus mampu meminimalkan dampak kelemahan yang mereka miliki terhadap kinerja perusahaan. Mereka juga harus mampu menindaklanjuti kelemahan yang mereka miliki agar dapat menemukan solusi dan strategi yang jitu untuk menembus pasar.

Opportunity adalah peluang perusahaan untuk meningkatkan daya saing serta untuk menciptakan inovasi-inovasi baru dalam pemenuhan kebutuhan berupa produk-produk yang berkualitas di pasaran. Peluang ini juga digunakan untuk memperluas jaringan pemasaran produk yang mereka hasilkan.

Threat adalah ancaman bagi perusahaan baik itu dari luar maupun dari dalam. Ancaman yang datang dari dalam dapat berupa adanya perpecahan yang timbul akibat suatu perbedaan tujuan dan pandangan antara satu divisi dengan divisi lain atau salah paham antar individu atau kelompok dalam sebuah organisasi perusahaan. Ancaman yang datang dari luar dapat berupa penilaian seputar dimensi makro, faktor-faktor ekonomi ( naik turunnya harga bahan baku, krisis ekonomi ), sosial budaya, pasar, biaya, pesaing, pelanggan, pemerintah, politik

b. Buat contoh analisis SWOT pada suatu institusi / perusahaan !

Analisis SWOT Pada

PDAM TIRTANADI

SUMATERA UTARA

KEKUATAN (STRENGTHS)

· Sistim produksi dalam kondisi yang cukup baik dan dilengkapi dengan peralatan yang memadai.

· Sistim distribusi utama masih mencukupi untuk melayani hingga sambungan baru hingga 15.000 unit/tahun.

· Tingkat kehilangan air relatif rendah, yaitu 22%.

· Sistem perawatan dan pemeliharaan asset telah berjalan baik.

· Adanya sistim akuntansi dan pengendalian yang tertib. Hasil audit dengan opini wajar tanpa syarat.

· Efisiensi penagihan tinggi (98%).

· Rasio perputaran piutang cukup rendah (21 hari).

· Struktur biaya dan tariff yang tidak terlalu besar perbedaannya (rasio operasi mencapai 95%).

· Sistem pelaporan cukup tertib.

· Jumlah pegawai yang relatif memadai dengan rasio 4/1000.

· Jumlah memadai dari pegawai yang memiliki pendidikan yang cukup tinggi.

· Jumlah tenaga teknis dan non teknis seimbang.

· Program kepegawaian yang sudah berjalan baik dengan sistim karir yang jelas.

· Memiliki aspek pelayanan yang baik dengan dimudahkannya pelanggan membayar rekening air melalui loket pembayaran yang jumlahnya cukup banyak.

· Proses pengaduan dan pelayanan sambungan baru yang relatif cepat ditangani.

· Forum komunikasi pelanggan sudah ada.

· Hubungan antar unit kerja sudah berjalan cukup baik

KELEMAHAN (WEAKNESSES)

· Ketersediaan air baku mengalami penurunan.

· Kapasitas produksi yang idle hanya sedikit.

· Kecilnya jumlah rasio lancar, kurang dari 100%.

· Kualitas, kuantitas dan kontinuitas air masih belum terlalu memuaskan. Hasil SKP menunjukkan pelanggan yang merasa puas untuk masingmasing aspek tersebut hanya 50%, 39%, dan 38%.

· Adanya tambahan utang baru menyebabkan rasio hutang jangka panjang terhadap total asset mengalami kenaikan

PELUANG (OPPORTUNITIES)

· Tingginya kondisi ekonomi masyarakat dengan pendapatan per kapita sekitar Rp 1.5 juta/bulan.

· Pola pemakaian air dari masyarakat yang cukup tinggi, dengan rata-rata konsumsi 29 m3/ bulan/sambungan.

· Minat yang tinggi dari masyarakat untuk mengkonsumsi air PDAM (permohonan mencapai 15.000 unit/tahun).

· Meningkatnya upah minimum regional, kurang lebih sebesar 25%.

· Adanya dukungan Pemda untuk penyesuaian tarif.

· Adanya dukungan DPRD untuk penyesuaian tarif.

· Adanya dukungan Pemda dalam bentuk dana pembangunan melalui APBD.

· Perda cukup mendukung kegiatan operasional PDAM.

· Kebijakan otonomi daerah tidak mengganggu kegiatan operasional PDAM.

· Kondisi topografi relatif datar sehingga memudahkan system distribusi

ANCAMAN (THREATS)

· Adanya kenaikan BBM dan listrik yang cukup tinggi akan mempengaruhi biaya produksi air minum.

· Adanya UU perlindungan konsumen, berkaitan dengan makin kritisnya pola berfikir masyarakat. Hal ini akan menimbulkan class action bagi pelayanan yang buruk.

· Banyaknya penebangan liar yang memperburuk daerah resapan air.

· Sistem pengaturan pemanfaatan air tanah dengan pihak lain (industri maupun kepentingan irigasi) belum optimal

Sumber : CORPORATE PLAN PDAM TIRTANADI

SUMATERA UTARA 2006 - 2010