Senin, 15 Maret 2010

Tulisan Softskill

© Chemistry Of Love ©

Haii kawand..tau gak kalo semua yang ada di alam semesta ini adalah cerminan cinta Allah. Jadi, kalo kamu jatuh cinta,jangan menghindar,tapi jujurlah pada dirimu sendiri, Sebab dengan menerima kenyataan bahwa kamu jatuh cinta kamu akan merasa bahagia karena ada seseorang yang spesial yang selalu menyayangi kamu dan rela berkorban demi kebahagian kamu. Dengan menerima kenyataan kamu tidak hanya merasa bahagia tetapi tentunya akan lebih merasa waspada. Lho kok, bisa begitu? Lha iya, coba kalian naik mobil yang remnya blong. Kal kalian tahu bahwa rem mobil yang kalian kendarai itu rusak, pasti kalian gak akan kebut-kebutan,kan? Ya, persis seperti itu, Kalu kalian jatuh cinta, maka tindakan dan pikiran selanjutnya adalah: siap enggak kalian dengan risiko-risikonya. Paling tidak kalian akan berhati-hati dalam bersikap. Orang yang jatuh cinta dan dia tidak dalam kondisi sadar,semau gue alias pokoknya tancep terus resiko belakangan, akan mengakibatkan penyesalan seumur hidup.

Wah, ternyata rumit juga ya, urusan cinta-mencintai itu. Emang apa sih yang terkandung dalam cinta sehingga bisa bikin orang mabuk kepayang dan lupa diri sampe berakhir dengan penyesalan gitu..?. Ada beberapa teori tentang cinta yang dibahas secara ilmiah oleh para pakar. Diantaranya menyebutkan bahwa kondisi orang jatuh cinta itu disebabkan proses kimia yang terjadi dalam tubuh kita, termasuk terjadi di otak. Helen Fischer seorang ’peneliti cinta’ pada Universitas Boston,AS mengatakan reaksi romantis seperti jantung berdebar, keringat dingin, perasaan melayang dan semacam itu timbul berkat kerja sejumlah hormon yang ada dalam tubuh. Khususnya hormon yang diproduksi oleh otak, gelora cinta manusia yang meledak-ledak tak ubahnya reaksi kimia.

Nah, kondisi yang bergelora ini dimulai saat mata saling bertemu. Tangan bersentuhan bagaikan dialiri tegangan listrik. Fenomena ini sudah pasti karena ulah hormon tertentu yang ada di otak, mengalir kesekuruh saraf, hingga pembuluh darah yang terkecil sekalipun. Inilah yang membuat wajah memerah dan timbul perasaan ’melayang’. Aliran darah yang demikian cepat membuat bernapas pun menjadi berat. Ketika kontak mata sedang berlangsung, itulah tertanam suatu ’kesan’. Inilah fase pertama. Di mana tak bekerja bagaikan komputer yang menyajikan sejumlah data, dan mencocokannya dengan sejumlah data yang pernah terekam sebelumnya. Ia mencari apa yang membuat pesona itu muncul. Kalau sudah begini, bau yang ditimbulkan oleh lawan jenis pun bisa jadi pemicu timbulnya perasaan romantis.

Fase kedua, yaitu munculnya hormon Phenylethylamine (PEA) yang diproduksi tak. Inilah sebabnya ketika kita berkesan pada seseorang,secara otomatis senyum pun dilontarkan, spontan pabrik PEA pun aktif bekerja ketika ’peluit’ mulai dibunyikan. Hormon dopamine dan norepinephrine yang juga terdapat dalam saraf manusia,turut mendampingi. Hormon-hormon inilah yang menjadi pemicu timbulnya gelora cinta. Ada hormon lain yang akhir-akhir ini dihubungkan dengan cinta. Diproduksi oleh otak, hormon ini membuat syaraf menjadi sensitif. Saat itulah tubuh akan didorong untuk merasakan sensasi cinta.

So, ketahuan kan kenapa terjadi peristiwa-peristiwa kebablasan itu? Sebab mereka jatuh cinta dan melakukannya di luar kesadaran. Kok bisa gitu? Lah, iya coba kita analisis proses terjadinya ledakan kimiawi itu. Mula-mula saling tatap. Nah ketika laki-laki dna perempuan saling bertatapan mata dan timbul perasaan ’aneh’, itu barangkali disebut dengan cinta. Saat itu mestinya kita harus segera sadar bahwa kita sedang jatuh cinta. Selanjutnya ketika hendak menjurus ke hal yang dilarang, kita harus serba waspada, bukannya diteru-terusin.. Setuju kan kawand-kawand...?

Daftar pustaka : Izzatul Jannah, Duka Lara Cinta Plus Pendidikan Seks Boeat Kamoe, 2003, Era Eureka PT Era Adicitra Intermedia.

1 komentar:

Yuanita Handoko mengatakan...

waduh,lagi jatuh cinta ma ciapa ci mangnya??????????cieee....
hehe...
btw,gara2 kebawa skripsi mpe kata2 "daftar pustaka" ikut nimbrung nie...
hehe...